Lima Bulan Beroperasi, MAN IC Batam Mulai Unjuk Prestasi

By Admin

nusakini.com--Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Kota Batam baru lima bulan beroperasi, menyelenggarakan proses belajar mengajar. Meski demikian, sejumlah prestasi siswanya mulai mewarnai dunia pendidikan tingkat menengah atas di Kepulauan Riau. 

Salah satu siswa MAN IC Batam dikenal sebagai salah satu penulis di beberapa koran ternama di Kepri. Adalah Wiska, siswi jursan IPA asal Tanjung Pinang yang mulai mengenalkan diri melalui tulisan yang dimuat di Koran Tanjung Pinang Pos, Haluan Kepri, serta Batam Pos. 

Di antara tulisan Wiska berjudul "Aku Mejabah". Tulisan ini menguraikan tentang pencampuran budaya antara adat Melayu, Batak, dan Jawa. 

Tulisan lainnya bertajuk "Bakik", yaitu sejenis buah berbentuk bulat sepanjang jari. Oleh sebagian orang, Bakik dimakan bersama sirih sebagai penyedapnya. Makan sirih tanpa bakik diibaratkan makan nasi dengan lauk tanpa garam. 

Tulisan Wiska lainnya berjudul "Ibu Terhebat di Dunia". Karya ini berkisah tentang anak yang dibesarkan di tengah keluarga miskin, namun selalu bangga dengan ibunya yang dinilai lebih hebat dari ibu lainnya. 

Keterampilan Wiska dalam menulis merupakan buah pembinaan di MAN IC Batam. Model pembelajaran K-13 yang mengharuskan siswa membuat laporan penelitian dalam program pembelajaran juga ikut menunjangnya. 

"Salah satu projek pembelajaran yang saya lakukan adalah melatih metode ilmiah dalam pembelajaran MIPA dan para siswa saya bimbing untuk membuat laporan penelitian," kata Fauziyah Mohi Guru Fisika dan Kimia asal Gorontalo

Sekretaris PMU MAN Insan Cendekia Kemenag RI Ruchman Basori mengapresiasi prestasi anak-anak MAN IC Batam. Menurutnya, menulis adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh anak-anak yang hidup pada abad 21. "Di samping, tentu saja kemampuan kerjasama, karakter dan kemampuan memecahkan masalah," katanya. 

MAN IC Batam adalah satu dari 14 MAN IC baru yang didirikan dalam dua tahun terakhir oleh Kementerian Agama. Sebelumnya, telah eksis tiga MAN IC di Serpong, Gorontalo, dan Jambi. 

Eksistensi MAN IC Batam dapat terlihat dari peran sertanya dalam even kompetisi, baik regional, nasional, maupun internasional. Siswa MAN IC Batam tercatat pernah mengikuti Singarpura Open Scrible Champinship 2016 dan masuk 10 besar se-Asia. Selain itu, para siswa juga pernah mengikuti Kompetisi Medical Champ di Universitas Batam, National Sharia Economics Compionship (NASEC) di UGM, Kompetisi Sain Madrasah, Festival dan Kompetisi Robotik Madrasah, Asean Geo Competition (GEOSAC) di Bandung serta diundang dalam kegiatan Parlemen Remaja yang diselenggarakan oleh DPR RI. 

Kasubbag TU MAN IC Batam Nofrijon mengatakan, meski baru 5 bulan di didik, para siswa menujukan bakat, potensi, dan prestasi yang menggembirakan. "Ini adalah berkat kerja keras civitas akademika dan di dukung oleh orang tua wali yang berkomitmen memfasilitasi pengiriman anak didiknya mengikuti berbagai even kompetisi," ujarnya. 

MAN IC Batam di tahun pertamanya ini menerima 81 peserta didik, terdiri dari 28 laki-laki dan 53 perempuan. Nofrijon berkomitmen terus meningkatkan budaya mutu karena itu menjadi kata kunci agar madrasah kreasi Kementerian Agama ini dapat berkontribusi bagi bangsa ini. (p/ab)